Sampai
sekarang aku masih tak percaya bahwa semua ini terjadi padaku. Sungguh engkau
maha kuasa Allah. Kau mampu mengubah keadaan ini. Dan memang hanya kau yang
berhak mengubah semua ini.
Semua
berjalan begitu indah. Aku merasa bahagia dan nyaman dengan semua ini.
Berandai-andai bahwa semua akan seperti ini adanya. Konyolnya aku jika berharap
ini kekal abadi. Padahal sejatinya semua ini akan ada masanya.
‘
im a victim’, ya saya adalah korban.
Jahatnya
jika kamu bilang ‘ everybody is a liar ‘. Terlalu subjektif kamu beropini.
Bermula
dari sebuah cerita di tempat ku berdiri sekarang ini. Di tanah perantauan yang
sudah kuranglebih dua tahun ini aku arungi. Sampai sekarang aku masih merasakan
efek yang luar biasa. Hatiku yang sangat sensitive belum bisa mengatasi semua ini. Aku tak mampu berbohong. Akupun
tak bisa berpura-pura. Bahwa aku terpuruk karena peristiwa itu.
Kebanggaan
tanah perantauanku seolah sirna. Kebanggaanku atas kebahagianku hilanglah
sudah. Inilah kenyataannya bahwa tidak ada yang abadi. Aku harus menerima
kehilangan semua yang dulu ada. Kebahagiaan, kenyamanan, kebersamaan,
kepedulian, harus kurelakan. Ikhlas adalah saat kita rela untuk kehilangan
apapun yang kita punya, termasuk orang-orang yang kita sayangi. Mungkin kamu
tidak ditakdirkan bersama mereka.. Apapun yang terjadi kau harus mengikhlaskan semua. Mungkin mereka bukan teman yang baik untukmu
Kini
telah kubuktikan bahwa ‘everybody is a liar’. Ya karena tiap orang punya
rahasia.
Sampai
sekarang aku masih bertanya-tanya. Kenapa dia tega melakukan itu padaku. Kenapa
mereka juga tega melakukan itu padaku. Biarkan aku mengubur segala sesal ini sendiri.
Ambisiku
untuk berlari dari pelabuhanku menghancurkan impianku. Terlalu egois aku
menyikapinya. Hingga kini tempatnyalah aku kembali.
Kurenungkan
kembali memori di masa lampau.
Dulu
aku ingin berlama-lama disini dan enggan untuk pulang ke rumah. Aku bilang aku
benci naik bis. Aku tak tahan aroma bis dan jalanan. Aku lebih senang
menghabiskan waktuku di kota panas (baca:semarang) ini. Tapi sekarang aku
mencintainya. Jumat di setiap minggunya, aku selalu tak tahan untuk menghampiri
apa yang dulu aku benci. Selalu kusampaikan dalam hati untuk segera membawaku pulang kerumah. Aku merindukan
mutiara paling berharga yang kupunya.
Puji syukur padamu Ya Allah. Kau mengambil semuanya karena kau ingin aku
mendekat padamu. Kau mengajarkan aku untuk lebih mencintai dan mendekat pada
keluarga. Kau ciptakan moment yang sesungguhnya berharga namun kutak
menyadarinya sejak dulu. Dibalik musibah
ada berkah.
Aku
ingin pulang
*maaf
ku sampaikan pada mutiara paling berharga yang kupunya. Maaf kepada Bapak Ibuk,
sampai sekarang aku belum bisa memberi yang terbaik untuk kalian. Terlalu
sering aku menyusahkan kalian. Allah beri kesempatan padaku untuk membahagiakan
mereka. Hanya itu yang aku bisa, Karena aku tak kan pernah bisa membalas segala jasa
mereka
*maaf
untuk kakakku, aku tahu sesungguhnya kau menyayangiku. Dan aku yakin ada ikatan
batin diantara kita walaupun sampai sekarang aku belum bisa memahami semua ini.
Aku hanya berharap semoga hubungan kita bisa semakin baik. Aku percaya itu.
*maaf
untuk adik kecilku. Saat kau dilahirkandi dunia ini mungkin aku belum bisa
sepenuhnya menerima. Aku tidak rela kehilangan kasih sayang dari ibu, bapak.
Tapi sekarang aku bahagia memilikinya. Aku janji akan merawatmu tumbuh menjadi
gadis yang baik.