Jumat, 13 Juli 2012

Dibalik musibah ada berkah


Sampai sekarang aku masih tak percaya bahwa semua ini terjadi padaku. Sungguh engkau maha kuasa Allah. Kau mampu mengubah keadaan ini. Dan memang hanya kau yang berhak mengubah semua ini.
Semua berjalan begitu indah. Aku merasa bahagia dan nyaman dengan semua ini. Berandai-andai bahwa semua akan seperti ini adanya. Konyolnya aku jika berharap ini kekal abadi. Padahal sejatinya semua ini akan ada masanya.

‘ im a victim’, ya saya adalah korban.
Jahatnya jika kamu bilang ‘ everybody is a liar ‘. Terlalu subjektif kamu beropini.

Bermula dari sebuah cerita di tempat ku berdiri sekarang ini. Di tanah perantauan yang sudah kuranglebih dua tahun ini aku arungi. Sampai sekarang aku masih merasakan efek yang luar biasa. Hatiku yang sangat sensitive belum bisa mengatasi  semua ini. Aku tak mampu berbohong. Akupun tak bisa berpura-pura. Bahwa aku terpuruk karena peristiwa itu.
Kebanggaan tanah perantauanku seolah sirna. Kebanggaanku atas kebahagianku hilanglah sudah. Inilah kenyataannya bahwa tidak ada yang abadi. Aku harus menerima kehilangan semua yang dulu ada. Kebahagiaan, kenyamanan, kebersamaan, kepedulian, harus kurelakan. Ikhlas adalah saat kita rela untuk kehilangan apapun yang kita punya, termasuk orang-orang yang kita sayangi. Mungkin kamu tidak ditakdirkan bersama mereka.. Apapun yang terjadi kau harus mengikhlaskan semua. Mungkin mereka bukan teman yang baik untukmu

Kini telah kubuktikan bahwa ‘everybody is a liar’. Ya karena tiap orang punya rahasia.
Sampai sekarang aku masih bertanya-tanya. Kenapa dia tega melakukan itu padaku. Kenapa mereka juga tega melakukan itu padaku. Biarkan aku mengubur segala sesal ini sendiri.
Ambisiku untuk berlari dari pelabuhanku menghancurkan impianku. Terlalu egois aku menyikapinya. Hingga kini tempatnyalah aku kembali.
Kurenungkan kembali memori di masa lampau.
Dulu aku ingin berlama-lama disini dan enggan untuk pulang ke rumah. Aku bilang aku benci naik bis. Aku tak tahan aroma bis dan jalanan. Aku lebih senang menghabiskan waktuku di kota panas (baca:semarang) ini. Tapi sekarang aku mencintainya. Jumat di setiap minggunya, aku selalu tak tahan untuk menghampiri apa yang dulu aku benci. Selalu kusampaikan dalam hati untuk segera  membawaku pulang kerumah. Aku merindukan mutiara paling berharga yang kupunya.  Puji syukur padamu Ya Allah. Kau mengambil semuanya karena kau ingin aku mendekat padamu. Kau mengajarkan aku untuk lebih mencintai dan mendekat pada keluarga. Kau ciptakan moment yang sesungguhnya berharga namun kutak menyadarinya sejak dulu. Dibalik musibah ada berkah.

Aku ingin pulang
*maaf ku sampaikan pada mutiara paling berharga yang kupunya. Maaf kepada Bapak Ibuk, sampai sekarang aku belum bisa memberi yang terbaik untuk kalian. Terlalu sering aku menyusahkan kalian. Allah beri kesempatan padaku untuk membahagiakan mereka. Hanya itu yang aku bisa, Karena  aku tak kan pernah bisa membalas segala jasa mereka
*maaf untuk kakakku, aku tahu sesungguhnya kau menyayangiku. Dan aku yakin ada ikatan batin diantara kita walaupun sampai sekarang aku belum bisa memahami semua ini. Aku hanya berharap semoga hubungan kita bisa semakin baik. Aku percaya itu.
*maaf untuk adik kecilku. Saat kau dilahirkandi dunia ini mungkin aku belum bisa sepenuhnya menerima. Aku tidak rela kehilangan kasih sayang dari ibu, bapak. Tapi sekarang aku bahagia memilikinya. Aku janji akan merawatmu tumbuh menjadi gadis yang baik.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar